Halaman

Sunday 12 May 2013

Berguru Pada Orang Jujur

Kejujuran semakin langka di negeri ini. di tengah-tengah semangatnya pemerintah mengusung pendidikan karakter tenyata sistem pendidikan bangsa ini masih memberikan tekanan batin pada peserta didik dan guru untuk berbuat kebohongan. Namun, "Aya" selaku siswa berprestasi telah rela 2 kali gagal dalam Ujian Nasional demi menjaga kejujurannya. Karena baginya jujur itu lebih bermartabat dan lebih halal Ijazahnya. "Kamu memang contoh kejujuran Aya!" Semoga kamu cepat menyelesaikan studimu di Jurusan Farmasi.
           Tidak jauh berbeda  dengan Bapak Daud, sebagai pahlawan pendidikan (guru) rela berulangkali dipecat dari beberapa sekolah dan akhirnya menetaskan air mata karena tidak bisa lagi memajukan pendidikan di kampung halamannya, Sumatera Utara demi mempertahankan kejujurannya. Tegasnya; "Saya rela melepaskan jabatan guru saya daripada harus mengajarkan kebohongan kepada siswa pada saat Ujian Nasion...al. Kalau memang semua sekolah tidak menerima saya karena tidak mau membantu ujian Nasional, saya rela berjualan ikan dari pada harus ikut dalam praktik kebohongan.
Saya selaku warga Sumatera Utara salut padamu Pak Daud M. Hutabarat, M.Pd. "Tetap semangat wahai guruku, walau kamu telah diblack list karena idealisme kejujuranmu, bagiku kamu adalah guru langka yang menjadi tauladan bagi guru-guruku yang lain."
Sumber: Kick Andy.

No comments:

Post a Comment