Kejujuran semakin langka di negeri ini. di
tengah-tengah semangatnya pemerintah mengusung pendidikan karakter
tenyata sistem pendidikan bangsa ini masih memberikan tekanan batin pada
peserta didik dan guru untuk berbuat kebohongan. Namun, "Aya" selaku
siswa berprestasi telah rela 2 kali gagal dalam Ujian Nasional demi
menjaga kejujurannya. Karena baginya jujur itu lebih bermartabat dan
lebih halal Ijazahnya. "Kamu memang contoh kejujuran Aya!" Semoga kamu
cepat menyelesaikan studimu di Jurusan Farmasi.
Tidak jauh berbeda dengan Bapak Daud, sebagai pahlawan pendidikan (guru) rela berulangkali dipecat dari
beberapa sekolah dan akhirnya menetaskan air mata karena tidak bisa lagi
memajukan pendidikan di kampung halamannya, Sumatera Utara demi
mempertahankan kejujurannya. Tegasnya; "Saya rela melepaskan jabatan
guru saya daripada harus mengajarkan kebohongan kepada siswa pada saat
Ujian Nasion...al. Kalau memang semua sekolah tidak menerima
saya karena tidak mau membantu ujian Nasional, saya rela berjualan ikan
dari pada harus ikut dalam praktik kebohongan.
Saya selaku warga
Sumatera Utara salut padamu Pak Daud M. Hutabarat, M.Pd. "Tetap semangat
wahai guruku, walau kamu telah diblack list karena idealisme
kejujuranmu, bagiku kamu adalah guru langka yang menjadi tauladan bagi
guru-guruku yang lain."
Sumber: Kick Andy.
No comments:
Post a Comment